7 June 2013

Story: TUN SRI SANUSI JUNED” INSPIRASI PEMUDA ACEH


Nuansa keakraban, itulah yang saya rasakan manakala bertemu dengan segenap masyarakat Aceh  dalam sebuah konferensi (Aceh Development International Conference) yang diadakan di University of Malaya – Kuala Lumpur  beberapa waktu yang lalu. Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut dihadiri oleh segenap akademisi dan praktisi yang berasal dari Aceh.
Dari sekian banyak undangan yang hadir, ada sosok yang cukup mencuri perhatian saya yakni Tun Sanusi Juned atau yang sering disapa Y.B. Tan Sri Dato' Seri Sanusi Junid. Lahir di Yan Kampung Acheh Negeri Kedah. Kampung Acheh merupakan satu-satunya wilayah di luar Aceh dan di Dunia yang penduduknya masih bertutur dalam bahasa Aceh.

Tan Sri merupakan sosok figur yang sangat dihormati dan dikagumi oleh pemerintah Malaysia, beliau merupakan mantan Menteri Besar Kedah, seorang politikus senior yang memiliki darah Aceh. Dan yang cukup membuat kening saya berkerut kagum, beliau merupakan menantu dari cucu Teungku Muhammad Daud Beureueh, seorang tokoh ulama kharismatik Aceh.

Tan Sri yang pernah mengenyam pendidikan tinggi di bidang perbankan di London dan Jerman ini pada tahun 2000-2008 dipercayakan untuk menjadi Presiden Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (UIAM).  Dan yang tak kalah menarik, meskipun lahir dan sudah menetap di negeri orang, beliau cukup fasih dalam berbahasa Aceh. Ini terlihat logat bahasa Aceh yang begitu kental dalam penyampaian pidato beliau.

Di sela-sela konferensi beliau menyampaikan pesan kepada masyarakat Aceh terkhusus kepada pemuda-pemudi untuk terus membangun Aceh. “Aceh harus menjadi bangsa yang maju, Aceh harus menjadi bangsa yang terdidik, suatu saat kita akan kembali merasakan kejayaan Aceh seperti masa Iskandar Muda” pesan beliau dengan semangat yang berapi-api. Tergambar jelas bahwa betapa beliau yang tidak dilahirkan di Aceh namun sangat mencintai Aceh.



Kini di usianya yang ke-70 tahun, Tan Sri aktif dalam berbagai rutinitas, menyambangi mahasiswa dan pemuda asal Aceh yang sedang mengenyam pendidikan di Negeri  Malaysia. Tak heran, karena kepedulian beliau terhadap masyarkat Aceh yang sedang merantau, beliau diamahkan menjadi Presiden The Aceh Club, sebuah badan perkumpulan masyarakat Aceh di seluruh dunia. Sungguh sosok yang cukup menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi Aceh.

No comments:

Post a Comment

About Us

Recent

recentposts

Random

randomposts