(Boh Drien)
Kuning, bulat, berduri, itulah “Boh Drien” atau sering kita sapa dengan “Durian”. Buah berduri ini dalam bahasa latin dikenal dengan nama Durio zibethinus. Keberedaannya penuh pro-kontra, ini dikarenakan rasa dan aroma nya penuh perdebatan, terlebih bagi orang-orang phobia terhadap aroma-aroma yang menusuk. Namun bagi yang cinta dengan buah yang satu ini, keberadaannya cukup dinanti-nanti, karena rasanya “Cetar membahana badai ke ujung galaxy”.
Di
Aceh ada beberapa jenis Boh Drien yang cukup terkenal, “Boh Drien
Geumpang, Boh Drien Tangse, Boh Drien
Mekek, dan Boh Drien Lamno”. Kesemua Boh Drien tersebut memiliki ciri khas dan
cita rasa yang berbeda-beda. Adapun nama-nama/istilah yang disematkan untuk
masing-masing jenis durian dibedakan berdasarkan nama daerah asal si durian
tersebut.
(Beuleukat Boh Drien)
Setiap
musim Boh Drien, masyarakat Aceh memiliki tradisi “mengawinkan” buah ini dengan
beras ketan, ditambah perpaduan santan, gula, air maka lahirlah Ketan
Durian/Beuleukat Boh Drien. Yummy… Namun hidangan ini tidak bagi anda yang
sudah Uzur… *opss.. Hehehe..
No comments:
Post a Comment