8 March 2014

Travel: "Ekspedisi Ke Pegunungan Sarah Raya"


Kali ini saya diajak paman saya Ekspedisi dengan agenda mancing ikan Keurlieng (Masheer Fish - Family Cyprinidae) di pegunungan Sarah Raya pemukiman Sarah Raya Kab. Aceh Jaya. Untuk menempuh desa ini kami harus mengenderai motor sekitar 1 jam lebih dari kota Teunom Kab. Aceh Jaya. Jalan yang rusak parah membuat perjalanan ini kurang mengasyikkan, batu-batu gunung yang runcing itu nyucuk-nyucuk ban motor saya dan itu sangat menyiksa. Untuk sampai ke desa tersebut harus melintasi sebuah sungai, karena tidak ada jembatan kami menaiki rakit warga setempat. Usut punya usut ini desa kagak ada jembatannya karena dana pembangunan jembatan dibawa kabur kontraktor (*ampun).

 (Saya nyebrang dengan rakit)

Sekitar pukul 16.00 wib saya tiba di Sarah Raya, kami bergegas mempersiapkan peralatan pancing. Spot pancing harus ditempuh kurang lebih 2 jam dengan menelusuri sungai yang diapit pegunungan. Menggunakan speed boat warga setempat kami pun berangkat.



(Desa Sarah Raya)

Dalam perjalanan saya mengamati pemandangan yang sangat menakjubkan, ini perjalanan pertama saya mengarungi sungai di lebatnya hutan tuhan. Pohon-pohon besar memadati bibir sungai, tebing-tebing tinggi dan curam berdiri kokoh menghadap langit. Sungai Sarah Raya ini berhulu di Tangse Kabupaten Pidie, salah satu sungai terpanjang di Aceh.


(Bergegas berangkat)




(Go..)


Curah hujan cukup tinggi, permukaan air yang bergelombang membuat boat kami bergoyang ke kiri dan kanan. Hari kian gelap kami pun sampai kesebuah dataran tempat kami memancing dan menghabiskan malam. Dataran ini menjorok ke sungai, dihadapan terlihat sebuah air terjun yang cukup indah.



 (Menyusuri sungai)


Ditengah lebatnya hutan tuhan, kami memancing. Yang terdengar hanyalah suara semilir angin, percikan air, dan suara-suara aneh binantang malam. Api unggun dan secangkir kopi panas menghangatkan kulit para pengelana ini. Jam terus berputar, satu persatu kail disambar ikan, karena debit air yang semakin deras agenda mincing memancing dihentikan.



(Istirahat, malam kian pekat)




(Air Terjun)




(Di tengah hutan) 


(Selamat Pagi)


Mata mulai lelah, beralaskan kantong plastik seadanya saya rebahkan tubuh di dinding tebing. Saya melamun, betapa besar karunia Allah, menciptakan hutan yang begitu lebat, air sebagai sumber kehidupan, tumbuh-tumbuhan menjadi bukti keagungannya, ulah tangan manusialah bumi ini rusak. Malam kian senja, saya dan rekan-rekan terlelap dalam mimpi indah.




(Tangkapan)


(Ikan yang tidak berani melawan arus akan berakhir di meja makan)



2 comments:

  1. Closing statement di foto terakhir sedap sekali, Mr. Asy ... :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhha.. Ikan nya juga sedap kan..
      Thx b azhar sudah mampir di mari..

      Delete

About Us

Recent

recentposts

Random

randomposts